Media Kreatif
Bangsa Jakarta

EKSIBISI KARYA – PENGDOKUMENTASIAN SITUS MEGALITIK DAN OBJEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN RAWAH PUNAH SEBAGAI WARISAN BUDAYA BERKELANJUTAN DI NIAS BARAT SUMATERA UTARA

Pameran Pengdokumentasian Situs Megalitik dan Objek Pemajuan Kebudayaan Rawan Punah sebagai Warisan Budaya di Kabupaten Nias Barat ini merupakan hasil dari proses pelaksanaan dokumentasi yang dilakukan oleh pengurus LMKB Jakarta di Lapangan.

Sirombu, Nias Barat: Lembaga Media Kreatif Bangsa Jakarta mengadakan Desiminasi Eksibisi Karya dengan tema Pameran Pengdokumentasian Situs Megalitik dan Objek Pemajuan Kebudayaan Rawan Punah di Kabupaten Nias Barat, bertempat di Gedung Serbaguna Desa Kafo-kafo, Kecamatan Sirombu, Nias Barat, Rabu (21/5). Ketua pelaksana pameran dari Lembaga Media Kreatif Bangsa Jakarta, Yovie Novera menjelaskan kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemedikbudristek), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Dana Indonesiana memamerkan beberapa hasil karya berupa Foto Pengdokumentasian Situs Megalitik di Kabupaten Nias Barat, Produk Kerajinan Lokal dan penampilan beragam tarian dari beberapa sanggar di wilayah setempat.

Yovie mengatakan pameran ini merupakan rangkaian kegiatan program layanan produksi media kategori dokumentasi karya/pengetahuan maestro atau objek pemajuan kebudayaan rawan punah di Nias Barat.

Selain itu ungkap Yovie pameran ini merupakan kegiatan untuk memamerkan dokumentasi situs megalitik, produk kerajinan lokal dan juga beragam tarian tradisional Nias Barat sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat setempat dalam rangka pelestarian budaya Nias Barat, mengingat Nias Barat memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, baik warisan budaya benda maupun warisan budaya tak benda.

Pameran dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik dari pemerintah setempat, tokoh adat, aparatur desa, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum dari berbagai kecamatan.

Pameran ini melibatkan beberapa sekolah diantaranya yaitu:  SMPN Sirombu, MAS Nurul Iman, MTSs Nurul Iman, UPTD SDN 09 70 Sirombu, dan SMK Pariwisata Sirombu. Sekolah tersebut juga dilibatkan dalam pameran sebagai pelaku senin yang menampilkan beberapa warisan budaya nias, baik itu tarian – tarian dan lainnya. Terdapat 5 grup penampil yang di isi oleh beberapa penampil seperti Tarian Maena, Tarian Elang, Nasyid dan Vokal. Selain itu, sekolah juga diberikan kesempatan untuk mengisi stand sebagai bentuk pemasaran yang dilakukan untuk dapat menarik peserta didik baru yang di isi pemajangan prestasi dan pembagian brosur. Selain itu pameran ini bekerjasama dengan beberapa UMKM untuk mengisi stand diantaranya stand kuliner, dan stand jasa pengecekan kualitas mata.

Akademisi, Budayawan, Seniman dan Masyarakat turun mengambil peran dalam meramaikan pameran tersebut. Hal yang paling penting dalam pameran ini adalah proses memperkenalkan kembali hasil pengdokumentasian situs megalitik yang ada di Nias Barat kepada seluruh masyarakat akan kembali mengingat bahwa ada warisan budaya benda yang masih ada didaerahnya yang harus di lestarikan gar tidak punah. Situs megalitik itu yang dulu menjadi hangat diperbincangkan karena di nias ini terdapat warisan budaya yang masyarakat luar ingin melihatnya. Hasil foto-foto beserta informasi yang ada di kemas dalam bingkai yang berukuran besar dan mengunakan penyangga agar dapat dinikmati oleh seluruh pendatang yang ada di pameran tersebut.